Selasa, 22 Oktober 2013

Mengembara Sunyi ke Danau Impian Ranu Kumbolo 13-15 September 2013

Sudah lama tidak posting di blog ini, akibat disibukkan oleh persiapan wisudaku bulan September kemaren, Alhamdulillah setelah wisuda aku bisa mencapai Ranu Kumbolo. 2 kali aku gagal mengembara sunyi kesana, pertama gagal karena disibukkan oleh skripsi, kedua gagal karena sakit setelah meminum sebotol fanta merah.

Baiklah, cerita ini berawal dari niat, dari niat yang sangat besar yang saya simpan dalam hati, saya bilang begini karena untuk mencapai Ranu Kumbolo tidak cukup dengan niat ecek-ecek, ini perjalanan mengembara sunyi bukan perjalanan ke mall atau ke tempat rekreasi ecek-ecek, saya harus mencari informasi sebanyak mungkin dari teman-teman saya yang sudah pernah kesana.

Dua minggu sebelum menghadapi track menuju Ranu Kumbolo saya harus latihan fisik, jogging setiap hari biar gak terlalu kaget, selain itu saya harus mempersiapkan peralatan yang harus saya bawa kesana seperti carier, sleeping bag, jaket berpolar, sepatu gunung, sarung tangan, dkk.

Ada yang bilang trip ke Ranu Kumbolo terbilang mudah karena track menanjak dan menurun seimbang, Ranu Kumbolo berketinggian 2.400 Mdpl membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan normal, kalau yang punya dengkul racing cukup dengan waktu 3 jam saja bisa sampai di Rakum.

Perkenalkan, kami adalah sekelompok pecinta kopi yang ingin mengembara sunyi ke ranu Kumbolo karena kami agak bosan dengan suasana ngopi di kota, tepat pada malam minggu 14 September kami bisa menikmati kopi diantara rerumputan yang mengering, memandangi bulan dan bintang yang berenang di pantulan danau, dihangatkan api unggun bersama kopi penghujung malam yang berbeda dengan kopi Museum minggu lalu, lebih khidmat, lebih sejuk. Kopi ranu Kumbolo Malam Minggu 14/09/2013.


Jumat, 13 September 2013
Setelah berdiskusi beberapa kali tentang persiapan menuju Rakum, tepat pada hari ini kami berangkat berdua belas orang, diketuai Pak Ndan Pepenk (Prajurit otak udang), dibendaharai Lek Dee (Prajurit otak udang) dan dianggotai Lek Rony (Prajurit otak udang), Lek Luki, Lek Anke Junaffy, Lek Anik Jangkaru, Mbak Dita, Mas Iwan, Lek Amelia, Mas Dadank (kaconk), Lek Yolla, dan Mas Dany. Terdiri dari 8 cowok dan 4 cewek tangguh.

Kami berangkat dari dari Malang jam 09:00 menyewa angkot seharga Rp.150K PP, sampai di Tumpang jam 10:15, dari Tumpang kami berangkat jam 10:30 menyewa truck seharga Rp.70K/orang PP, sampai di Ranu Pani sekitar jam 12:30, sembari bersiap-siap sebelum memulai perjalanan ada yang makan bakso, ada yang ke kamar mandi, ada yang beristirahat, sementara saya mengurus perijinan bersama Pak Ndan, untuk perijinan tiket Rp. 10K/org, ijin mendirikan tenda Rp. 20K/tenda, mengumpulkan FC KTP semua anggota, mengumpulkan surat keterangan sehat dari dokter semua anggota, mengumpulkan 1 buah Materai Rp. 6K dan mengisi formulir.

Setelah kami rasa siap memulai pendakian menuju Rakum, kami berdo'a bersama sebelum melakukan pendakian sejauh 10.5 Km dengan beban di pundak, punggung yang kami bawa yang berisi peralatan dan bekal selama 2 hari 2 malm disana, saya melihat jam tangan saya menunjukkan pukul 13:30, dari Pos Ranu Pani melewati jalan aspal menurun, mampir foto-foto dulu di sini (lihat gambar), setelah selesai berfoto kami melanjutkan pendakian.


Setengah jam berselang, saya beristirahat agak lama, pada pukul 14:30 kaki kanan saya kram, saya berjalan sambil menahan rasa kram dibelakang Mas Dadank, jam 15:00 kaki kiri saya ikutan kram bersamaan dengan saya sampai di pos 1 (Ranu Pani-Pos 1 saya tempuh 1 1/2 jam), waktu itu Saya, Mas Dadank, Mas Dany, Lek Amel, Lek Rony, Lek Lukito, Lek Yolla, Pak Ndan Pepenk juga sampai di Pos 1, sedangkan Lek Anke Junaffy dan Lek Anik Jangkaru sudah mabur duluan, jauh sebelum kami sampai di Pos 1, mereka beristirahat di Pos 1 cuma 3 menit, 2 cewek ini memang sombong bingit deh.
Pos I

Mb.Dita dan Mas Iwan (Pasutri) belum nyampe di Pos 1, kami menunggu kira-kira setengah jam, mereka sampai di Pos 1 dengan wajah pucat, ternyata Mb. Dita habis pingsan di tanjakan awal, heuheuheu. 'Mb.Dita sempat tidak sadarkan diri selama kurang lebih 10 menit' kata Mas Iwan, kami agak khawatir, kami menunggu Mb. Dita benar-benar pulih dulu selama setengah jam kemudian kami melanjutkan pendakian lagi menuju Pos 2.
Mb.Dita sehabis pingsan (kelihatan pucat)

Jarak dari Pos 1 ke Pos 2 tidak jauh, hanya 10 menit saja, karena kami anggap tidak perlu istirahat di Pos 2 kami; Dee, Rony, Amel, Dadank, Dhany memutuskan langsung melanjutkan ke Pos 3, sedangkan Pepenk, Luki, Yolla, Iwan, Dita masih di belakang, dari Pos 2 menuju Pos 3 ini kami banyak sekali beristirahat, karena tracknya yang naik turun tapi banyakan naiknya jadi kami gampang capek, saya lupa gak nyatet jam berapa sampai di Pos 3, rasanya ketika melihat Pos 3 hatiku jadi meluber, semakin dekat dengan surganya Semeru.

Waktu melihat tanjakan setelah Pos 3, saya merasa 'koyo iyo koyo enggak', tanjakannya begitu terjal, tapi saya malah ingin menaikinya dengan berlari, ingin cepat-cepat melewati tanjakan itu, bagi yang takut ketinggian sebaiknya pelan-pelan saja, karena bisa menyebabkan pusing, dan benar saya berlari saja dengan menggendong tas yang lebih berat dari berat badan saya, saya sangat besemangat, apa yang saya lihat setelah itu benar-benar mengagumkan, kami di atas awan, serasa ingin colek-colek awan itu.
Tanjakan setelah Pos 3

Membayangkan bisa tiduran diatas awan itu, heuheuheu

Kami pikir setelah tanjakan terjal itu, kami sudah sangat dekat dengan Rakum, gimana enggak, tiap kali kami bertanya ke pendaki lain yang turun mereka bilang 'udah deket kok, semangat', padahal anu. heuheuheu, hari sudah gelap saja rupanya, semakin gelap, kami semakin berjalan berdekatan, karena yang pegang senter cuma M.Rony dan M.Dadank, kami tetap berjalan ber 5, sampai pada akhirnya kami melihat kelip-kelip lampu dari kejauhan, lampu-lampu itu adalah lampu penerangan para pendaki yang ada di Rakum, ini baru dekat, tapi karena kami ingin tahu seberapa dekat jarak kami dengan Rakum, ketika bertemu pendaki lain kami bertanya lagi 'mas, kira-kira nyampe sana berapa menit lagi?', mas itu menjawab 'deket mas, sekitar 45 menitan', ealah, ternyata sedekat inipun kami masih harus menempuh 45 menit lagi.

Pukul 18:30 kami berlima sampai juga di Pos 4, disambut Anke Junaffy dan Anik Jangkaru, ke 2 cewek sombong ini sampai di Pos 4 pukul 16:30, dengkul racing ya... setelah itu disusul Mas Iwan dan Mb.dita, beberapa menit lagi disusul M.Pepenk, agak lama kemudian disusul Lukito dan Yolla.

1. M. Pepenk & 2. Amelia
                                                        



















4. Mas Iwan & 5. Mbak Dita












6. Mas Dadank & 7. Mas Dhany












8. Anke Junaffy & 9. Mb. Anik Jangkaru


















10. Luki & 11. Yolla












12. Mas Rony