Minggu, 22 Januari 2012

GUNUNG BROMO

Bromo, 18 Desember 2011



BROMO

pasir bromo

gunung Batok

gunung ini dipotret dari atas, sebelum arah ke penanjakan, jalur ini ditempuh dari arah Purwodadi atau Nongko Jajar

 inilah gunung bromo (yang bentuknya memanjang)

kebun sayur, (Desa Ngadas)

Lembah Teletubbies

jalan menuju bromo dapat ditembuh melalui jalur Tumapang, Nongko Jajar dan Probolinggo

sejarah suku tengger
menurut mitos sejarah suku tengger berawal pada zaman kerajaan majapahit yaitu joko seger putra dari bhrahmana dan roro anteng putri dari raja brawijaya mereka saling mencintai tetapi karena tidak direstui oleh orang tuanya, merekapun memutuskan pergi dari kerajaan, karena mereka keluarga kerajaan, pada saat mereka meninggalkan kerajaan banyak pengawal yang ikut bersamanya, menurut legenda nama suku tengger diambil dari akhiran nama kedua pasang suami istri itu yaitu, “teng” dari roro anteng dan “ger” dari joko seger. dan secara etomologis nama tengger mempunyai kandungan makna yang menjadi sifat dasar masyarakat suku tengger. secara etimologis, tengger berarti berdiri tegak, diam tanpa bergerak (jawa). bila dikaitkan dengan adat dan kepercayaan, arti tengger adalah tengering budi luhur. artinya tanda bahwa warganya memiliki budi luhur.

seteleh sekian lama menikah tepatnya sewindu pasangan ini belum juga di karunia anak akhirnya merekapun meminta petunjuk kepada yang maha kuasa (sang hyang widi wasa) selama bertapa 6 tahun dan setiap tahun berganti arah. sang hyang widi menanggapi semedi mereka. dari puncak gunung bromo keluar semburan cahaya yang kemudian menyusup ke dalam jiwa rara anteng dan joko seger. ada pawisik mereka akan dikaruniai anak, namun anak terakhir harus dikorbankan di kawah gunung bromo. pasangan ini dikarunia 25 anak sesuai permohonan mereka, karena wilayah tengger penduduknya sangat sedikit. putra terakhir bernama raden kusuma. bertahun-tahun kemudian gunung bromo mengeluarkan semburan api sebagai tanda janji harus ditepati. suami istri itu tak rela mengorbankan anak bungsu mereka. raden kusuma kemudian disembunyikan di sekitar desa ngadas. namun semburan api itu sampai juga di ngadas. raden kusuma lantas pergi ke kawah gunung bromo. dari kawah terdengar suara raden kusuma supaya saudara-saudaranya hidup rukun. ia rela berkorban sebagai wakil saudara-saudaranya dan masyarakat setempat. tepatnya tanggal 14 kesada dalam kalender suku tengger  yang sekarang di peringati dengan upacara kasodo.
nama nama anak joko seger dan roro anteng
  1. tumenggung klewung (gunung ringgit)
  2. sinta wiji (gunung kidangan)
  3. ki baru klinting (lemah kuning)
  4. ki rawit (gunung sumber semani)
  5. jinting jinah (gunung jinahan)
  6. ical (gunung pranten)
  7. prabu siwah (gunung lingga)
  8. cokro pranoto aminoto (gunung gendera)
  9. tunggul wulung (cemoro lawang)
  10. tumenggung klinter (gunung penanjakan)
  11. raden bagus waris (watu balang)
  12. ki dukun (watu wungkuk)
  13. ki pranoto (poten)
  14. ni perniti (gunung bajangan)
  15. petung supit (tunggukan)
  16. raden mas sigit (gunung batok)
  17. puspa ki gentong (widodaren)
  18. kaki teku niti teku (guyangan)
  19. ki dadung awuk (banyu pakis)
  20. ki demeling (pusung lingker)
  21. ki sindu jaya (wonongkoro)
  22. raden sapujagad (pundak lemdu)
  23. ki jenggot (rujag)
  24. demang diningrat (gunung semeru)
  25. raden kusuma (gunung bromo)