Senin, 24 Maret 2014

Semalam Aku Ketiduran di PANDERMAN

Saya, Juna, Mbak Reni rencananya akan malam mingguan bersama Mbah Keraton, siapa itu Mbah Keraton? Orang yang terrkenal di gunung. hahahaha

Ini Dia Mbah Kera sama Juna

Jam 06:15 PM
Kami bertiga (saya, Juna, Mbak Reni) berangkat dari Jl. Hasyim Asyari (dekat alun-alun kota Malang) menuju Terminal Landungsari, saya dan Mbak Reni numpak motor, Juna naik angkot sendirian. Sedangkan Mbah Keraton berangkat dari negaranya Singosari.

Jam 07:00 PM
Saya dan Mbak Reni sampai di Terminal Landungsari, Mbah Keraton juga sudah sampai di Landungsari, disusul Juna, bertemulah kami berempat, salaman sik cek gak salah paham, rencananya separuh dari kami (2 orang) akan naik bus menuju Pesanggrahan Batu, lumayan lama menunggu busnya.

Iki jenenge ngenteni bus


Jam 07:45 PM
Akhirnya bus datang, Juna dan Mbak Reni naik bus, saya dan Mbah Keraton naik motor, dan kerennya saya menggendong tasnya Mbah Kera ukuran 150 lt FULL, yo iki sing nggarai aku sombong.

Lek iki aku niru gayae mbak Anik

Jam 08:15 PM
Kami sampai di depan Indomaret Pesanggrahan Batu 'Gerbang Menuju Panderman', Juna berbelanja logistik dulu di Indomaret, sambil berbelanja kami sambil menunggu Mas Budi, oiya Mas Budi itu temannya Cak Eko, rumahnya dekat-dekat sini, rencananya kami mau menitipkan motor di rumah Mas Budi. Setelah Juna selesai berbelanja, Mas Budi sudah senyum-senyum dari luar Indomaret.

Jam 08:30 PM
Juna dan Mbak Reni mulai lapar, kami ber-5 ke warung lalapan sebelah Indomaret, Juna dan Mbak Reni makan, saya dan Mbah Kera ngopi, dan Mas Budi ngeteh.

Nah, lek iki jenenge makan malam

Jam 09:30 PM
Makan malam selesai, persinggahan setelah ini adalah rumah Mas Budi, 5 menit dari Indomaret sudah sampai di rumah Mas Budi, baru selesai ngopi, eehh sama Mas Budi disuguhi kopi lagi, istimewa, suwun yo mas kopine, heheehe

Jam 10:00 PM
Dari rumah Mas Budi kami akan berangkat menuju pos perijinan, awalnya kami mau titip motor tapi ndak jadi karena di pos perijinan bisa parkir motor, dan Mas Budi + Adik Mas Budi mengantarkan kami sampai di Pos Perijinan.

Jam 10:30 PM
Kami sampai di Pos Perijinan, singgah lagi sebentar sembari mengurus perijinan dan parkir motor, dan Mbah Kera seakan bertemu kenalan lama (penjaga pos), mereka ngobrol.

Jam 11:00 PM
Kami memutuskan untuk mulai mendaki, berdo'a dulu sebelum kami benar-benar mendaki Panderman, buatku ini kali pertama saya mendaki, terkahir mendaki bulan Desember, di tengah-tengah kerinduanku akan gunung, tau-tau kami mendaki Panderman, saya berangkat tanpa persiapan, celana dipinjami Juna, Jaket dipinjami Juna, Sarung tangan juga dipinjami Juna, Buff dipinjami Juna, Kaos dipinjami Juna, pendakian kali ini ada yang berbeda, saya ndak bawa SB, tapi saya bawa selimutnya Juna, hahhahaha. mosok ke gunung bawa selimut, tapi bermanfaat :)

 Yo iki selimute

Jam 11:45 PM
Kami sampai di Latar Ombo, banyak yang mendirikan tenda disana, kami berhenti sejenaj, kata Mbah Kera '2 menit buat ngrokok', dan Mbah Kera mulai lapar, sambil rokokan sambil nyari-nyari roti di tas Mbak Reni, saya lihat jam tangan saya sudah jam 12:00 AM. Saatnya melanjutkan perjalanan lagi, dari Latar Ombo menuju Watu Gede.

Jam 12:00 AM
Saya mengajak berangkat lagi, dan langkah gontai mulai menghampiri, lapar membuat merusut-merusut, mata mulai tenglur, rasa sudah tidak tahu jatuh cinta apa bukan, ini jalan apa sungai kok licin begini, berdiri saja rasanya sudah ogah-ogahan, ngantuk campur mbuh opo, sak karepmu sayang... Watu Gede sudah terlewati, sekarang kita istirahat dulu di Puncak bayangan selama kurang lebih 15 menit.

Gak ngurus jam lagi, pokoke kita harus sampai di puncak 2000 mdpl ini, jam 02:00 AM, ternyata aku ketiduran di Panderman, loh kita sudah sampai to? hahahaha, saya pakai jurus dewa mabuk kayaknya, jalan aja sempoyongan, nglibet-nglibet tiba-tiba ketiduran di dalam tenda, kapan kita mendirikan tendanya?

Jam 05:30 AM
Suara-suara monyet, suara-suara orang-orang yang sudah bangun berisik sekali, ngapain sih mereka itu?, pas aku inguk-inguk ke luar, eh lakok di depan pintu tenda kami ono bokong gak kanggo, kudu tak sepak jane, tapi aku sadar, koyo ngunu iku gak apik, dadi tak usir alon-alon, mas-mas... permisi ya, bokongmu menghalangi pandanganku, mosok baru buka tenda pemandangane bokong, gak enak banget.
 Mas iki jarene ora popo, Rotine digondol Tenyom

Wes a, yang semestinya baru buka tenda itu pemandangannya embun, kabut, pohon2, langit, deh iki kok bokong, yoweslah, bokongnya sudah pergi, mari kita ikuti naluri untuk menikmati pagi yang kesiangan ini, sing penting nggunung, dan ngopi di ketinggian.



Ada cerita tentang Mbak Reni, Mbak Reni bangun paling bontot sendiri, dia bangun jam 09:00 AM, Mbak Reni ON selama 24 jam tanpa istirahat, dia berangkat dari jakarta jam 02:00 AM (kemaren),  makanya bangun paling bontot, wonder women yang selalu berpose seperti pahlawan bertopeng... bibibibibibippp