Telaga Sarangan merupakan obyek wisata andalan Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata.Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat.Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.
Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh. Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci.
Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli, yaitu kerupuk dari nasi).
Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air. Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga.
Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun.
Pemkab setempat tengah membuat proyek jalan tembus yang menghubungkan Telaga Sarangan dengan obyek wisata Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar. Proyek pelebaran dan pelandaian jalan curam yang menghubungkan dua daerah tersebut diharapkan selesai tahun 2007.
Obyek wisata ini dapat ditempuh dari Kota Magetan; dan lokasinya tak jauh dengan Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah).
Pemkab Magetan juga ingin mengembangkan Waduk Poncol (sekitar 10 kilometer arah selatan Telaga Sarangan) sebagai obyek wisata alternatif.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Telaga_Sarangan
Sedikit cerita tentang perjalanan menuju Magetan- Telaga sarangan
dari Malang (kos) saya bawa motor menuju terminal Arjosari jam 05.15 sore, dari Arjosari saya naik bus tujuan Surabaya (turun Japanan) tiba jam 07.40 malam dengan biaya Rp.7000,-, dari Japanan harusnya saya naik bus warna kuning tujuan Mojokerto tapi karena sudah malam bus kuning tidak ada, alternatif lain saya naik angkot warna merah tujuan Mojosari tiba jam 08.30 malam dengan biaya Rp. 4000,-. seharusnya saya naik angkot lagi warna putih untuk sampai di Mojokerto tapi angkot warna putih sudah tidak ada jadi pak supir angkot yang baik hati mengantar saya ke Mojokerto dengan tambahan biaya Rp. 3000,-.
Sampailah saya di Mojokerto yang panas jam 09.00 malam.
Dari Mojokerto saya dijemput mobil kakak teman saya, lalu kami berrangkat dari Mojokerto menuju Magetan jam 09.30 malam, jam 11.30 dini hari kami sampai di Madiun, tuku pecel madiun sik rek...
Setelah makan kami melanjutkan perjalanan menuju Telaga Sarangan, melewati jalan yang menanjak dan berliku di tengah kegelapan (hahaha... lebay)
Akhirnya jam 02.00 dini hari kami sampai di pintu masuk Telaga Sarangan, si bapak penjaga bilang 'Sudah tutup mas', 'kami mencari penginapan pak, ada?'
kami langsung diantar menuju penginapan. ini dia penginapannya
Rp. 150.000/ malam s.d jam 12 siang
Paginya kami keliling Telaga Sarangan, karena kami masuk tengah malam jadi saya gak tahu harga masuk ke Telaga Sarangan berapa.
yang mau naik kuda Rp.80.000,-
Speed Boat Rp. 40.000 keliling Telaga Sarangan
Mari munyer-munyer luwe, mangan sik
Sate ayam: Rp. 8000,-