BROMO
pasir bromo
gunung Batok
gunung ini dipotret dari atas, sebelum arah ke penanjakan, jalur ini ditempuh dari arah Purwodadi atau Nongko Jajar
inilah gunung bromo (yang bentuknya memanjang)
kebun sayur, (Desa Ngadas)
Lembah Teletubbies
jalan menuju bromo dapat ditembuh melalui jalur Tumapang, Nongko Jajar dan Probolinggo
sejarah suku tengger
menurut
mitos sejarah suku tengger berawal pada zaman kerajaan majapahit yaitu
joko seger putra dari bhrahmana dan roro anteng putri dari raja
brawijaya mereka saling mencintai tetapi karena tidak direstui oleh
orang tuanya, merekapun memutuskan pergi dari kerajaan, karena mereka
keluarga kerajaan, pada saat mereka meninggalkan kerajaan banyak
pengawal yang ikut bersamanya, menurut legenda nama suku tengger diambil
dari akhiran nama kedua pasang suami istri itu yaitu, “teng” dari roro
anteng dan “ger” dari joko seger. dan secara etomologis nama tengger
mempunyai kandungan makna yang menjadi sifat dasar masyarakat suku
tengger. secara etimologis, tengger berarti berdiri tegak, diam tanpa
bergerak (jawa). bila dikaitkan dengan adat dan kepercayaan, arti
tengger adalah tengering budi luhur. artinya tanda bahwa warganya
memiliki budi luhur.
seteleh
sekian lama menikah tepatnya sewindu pasangan ini belum juga di karunia
anak akhirnya merekapun meminta petunjuk kepada yang maha kuasa (sang
hyang widi wasa) selama bertapa 6 tahun dan setiap tahun berganti arah.
sang hyang widi menanggapi semedi mereka. dari puncak gunung bromo
keluar semburan cahaya yang kemudian menyusup ke dalam jiwa rara anteng
dan joko seger. ada pawisik mereka akan dikaruniai anak, namun anak
terakhir harus dikorbankan di kawah gunung bromo. pasangan ini dikarunia
25 anak sesuai permohonan mereka, karena wilayah tengger penduduknya
sangat sedikit. putra terakhir bernama raden kusuma. bertahun-tahun
kemudian gunung bromo mengeluarkan semburan api sebagai tanda janji
harus ditepati. suami istri itu tak rela mengorbankan anak bungsu
mereka. raden kusuma kemudian disembunyikan di sekitar desa ngadas.
namun semburan api itu sampai juga di ngadas. raden kusuma lantas pergi
ke kawah gunung bromo. dari kawah terdengar suara raden kusuma supaya
saudara-saudaranya hidup rukun. ia rela berkorban sebagai wakil
saudara-saudaranya dan masyarakat setempat. tepatnya tanggal 14 kesada
dalam kalender suku tengger yang sekarang di peringati dengan upacara kasodo.
nama nama anak joko seger dan roro anteng
- tumenggung klewung (gunung ringgit)
- sinta wiji (gunung kidangan)
- ki baru klinting (lemah kuning)
- ki rawit (gunung sumber semani)
- jinting jinah (gunung jinahan)
- ical (gunung pranten)
- prabu siwah (gunung lingga)
- cokro pranoto aminoto (gunung gendera)
- tunggul wulung (cemoro lawang)
- tumenggung klinter (gunung penanjakan)
- raden bagus waris (watu balang)
- ki dukun (watu wungkuk)
- ki pranoto (poten)
- ni perniti (gunung bajangan)
- petung supit (tunggukan)
- raden mas sigit (gunung batok)
- puspa ki gentong (widodaren)
- kaki teku niti teku (guyangan)
- ki dadung awuk (banyu pakis)
- ki demeling (pusung lingker)
- ki sindu jaya (wonongkoro)
- raden sapujagad (pundak lemdu)
- ki jenggot (rujag)
- demang diningrat (gunung semeru)
- raden kusuma (gunung bromo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar