Kamis, 02 Februari 2017

Purple Mountain or Zijin Shan

Purple Mountain or Zijin Shan (Chinese: , Zĭjīnshān, lit. "Purple-Gold Mountain") is located on the eastern side of Nanjing in Jiangsu province, China. It is 447.1 m (1467 ft) high, with the lowest point 30 m (98 ft). Its peaks are often found enveloped in mysterious purple and golden clouds at dawn and dusk, hence its name.

A small mountain with an area about 20 square kilometres (4,900 acres), Purple Mountain is a mountain related to many historical events of both ancient and modern China. It was originally known as Bell Mountain (t , s , Zhōngshān) and also became known as Mount Jiang (t , s , p Jiǎngshān) after Sun Quan named Jiang Ziwen, an Eastern Han official whose spirit was said to haunt the site, as the mountain's god during the Three Kingdoms era.

More than 200 heritage and scenic tourist sites are now located in or around the mountain, among which include three national historical sites, nine provincial historical sites, and 33 prefectural historical sites. Located in or close to the hillside of Purple-Gold Mountain, there are also about a dozen national research institutes and universities.
Purple Mountain has 621 species of vascular plants, from 383 genera, 118 families (including 78 cultivated species). (https://en.wikipedia.org/wiki/Purple_Mountain)

Liburan winter kali ini saya naik gunung Zijin di Najnjing-Provinsi Jiangsu, gunungnya gak terlalu tinggi tapi lumayan menukik jalan pintasnya, kami memilih jalan pintas karena permintaan Dosen kami yang lebih suka lewat jalan pintas, pertama-tama kami berangkat dari Ma'anshan-Provinsi Anhui, dari Ma'anshan kami naik bus seharga 20 kuai sama dengan 40 ribu.

Setelah sampai di stasiun bus Nanjing Nan, kami naik subway jalur 4 menuju kaki gunung Zijin seharga 3 yuan atau sama dengan 9 ribu, setelah turun dari subway kami bertemu dosen kami dan langsung mendaki gunung Zijin.

Subway

 Track pertama
 
Track selanjutnya


Track bebatuan, jadi ingat Ajuno

Di tengah-tengah perjalanan ada salju tipis-tipis seperti senyum malu-malu mu, sepanjang perjalanan saya ada di urutan paling belakang, saya gak tahu kenapa teman-teman saya dan dosen saya kok jalannya kaya dikerjar anjing hutan, cepet banget, naik gunung gak ada istirahatnya, gak menikmati perjalanan sama sekali, kalau saya mah jalan santai aja.

 Saju tipis-tipis mengingatkanku pada garam yang pernah ditebar-tebar :D

Sampailah di puncak

 Dimanapun kau berada, tetaplah mendaki gunung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar